SELAMAT DATANG DI BLOG ARDY SANDOVAL

Rabu, 16 September 2015

Tugas2 Pokok Pendamping pkh

Apa saja tugas pokok Pendamping PKH?
Tugas pokok Pendamping PKH meliputi :
1. Tugas Persiapan Program
Persiapan program meliputi kegiatan sebelum tahapan penyaluran bantuan pertama, yang terdiri dari :
a. Sosialisasi PKH tingkat kecamatan :
1) Koordinasi dan sosialisasi kepada pihak pemerintah kecamatan, kelurahan/desa, RW, RT, dan tokoh masyarakat
2) Koordinasi dan sosialisasi kepada UPTD Kesehatan dan UPTD Pendidikan, dan
Kantor Urusan Agama
3) Melakukan sosialisasi PKH kepada masyarakat umum.
b. Menyelenggarakan pertemuan awal dengan seluruh calon peserta PKH, dengan rincian sebagai berikut:
1) Mempersiapkan pertemuan
a) Menyiapkan data dan undangan calon peserta PKH.
b) Melakukan koordinasi dengan aparat setempat untuk menetapkan waktu, menyiapkan fasilitas tempat pertemuan, dan sarana yang diperlukan.
c) Membagikan undangan secara langsung kepada calon peserta PKH, UPTD Kesehatan, UPTD Pendidikan, KUA dan aparat setempat serta tokoh
masyarakat.
d) Membuat daftar hadir pertemuan.
2) Menyelenggarakan Pertemuan Awal
Pertemuan awal adalah kegiatan sosialisasi dan validasi calon peserta PKH. Pada kegiatan ini, tugas Pendamping PKH sebagai berikut :
a) Memastikan kehadiran peserta pertemuan awal sesuai dengan undangan yang telah diedarkan.
b) Memastikan peserta untuk mengisi daftar hadir.
c) Mencatat calon peserta PKH yang tidak hadir dan peserta pertemuan yang bukan calon peserta PKH.
d) Melakukan validasi di rumah calon peserta tersebut jika calon peserta PKH
yang tidak hadir dalam pertemuan awal.
Gambar 4. Sosialisasi PKH pada Pertemuan Awal
3) Tindak Lanjut pertemuan awal
a) Mengunjungi calon peserta yang tidak hadir pada pertemuan awal untuk
melakukan validasi.
b) Membuat laporan hasil pertemuan kepada UPPKH Kabupaten/Kota paling
lambat satu minggu setelah pertemuan berakhir dengan melampirkan daftar
hadir peserta PKH, daftar hadir undangan, dan catatan kegiatan pertemuan.
c) Mendampingi kunjungan pertama peserta PKH ke puskesmas, posyandu, dan
jaringan kesehatan lainnya.
d) Mendampingi kunjungan ke sekolah yang akan menerima peserta didik dari
anggota rumah tangga peserta PKH
4) Tindak lanjut setelah Peserta PKH ditetapkan oleh Kementerian Sosial :
a) Membagi dan membentuk kelompok peserta PKH yang beranggotakan 15-30
peserta PKH, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
(1) Setiap kelompok terdiri dari peserta PKH yang tempat tinggalnya
berdekatan.
(2) Jika memungkinkan, membentuk kelompok berdasarkan jenis komponen
kesehatan dan pendidikan.
b) Memfasilitasi pemilihan Ketua Kelompok, dengan proses :
(1) Menjelaskan peran Ketua Kelompok.
(2) Meminta anggota kelompok yang hadir mengusulkan satu orang atau
lebih untuk dicalonkan sebagai ketua kelompok (diutamakan yang bisa
baca dan tulis).
(3) Melakukan pemilihan ketua kelompok dengan ketentuan:
(a) Jika hanya satu orang calon ketua kelompok, maka yang
bersangkutan ditetapkan sebagai ketua secara mufakat.
(b) Jika calon ketua kelompok lebih dari satu orang, dilakukan
pemungutan suara.
(c) Jika tidak ada seorang pun yang diusulkan sebagai calon ketua
kelompok, maka Pendamping PKH dapat memilih salah satu anggota
kelompok yang dianggap mampu.
2. Tugas Rutin Pendamping PKH
a. Melakukan Pemutakhiran Data, meliputi :
1) Perubahan struktur keluarga/penerima bantuan PKH, baik dari segi penambahan atau pengurangan tanggungan maupun perubahan status pendidikan.
2) Perpindahan sekolah/pindah kelas anak peserta PKH.
3) Perpindahan alamat Peserta PKH.
4) Kesalahan data atau identitas. Pemutakhiran dilakukan dengan cara :
1) Mengisi formulir pemutakhiran yang telah disediakan oleh UPPKH Kabupaten/Kota dengan menyertakan bukti yang terkait dengan perubahan.
2) Melaporkannya ke UPPKH Kabupaten/Kota untuk di lakukan entry ke dalam aplikasi SIM PKH.
3) Jika terjadi perpindahan alamat Peserta PKH, maka Pendamping wajib melaporkannya ke UPPKH Kabupaten dengan menyertakan dokumen surat
kepindahan.
b. Melakukan kegiatan verifikasi pelaksanaan kewajiban peserta PKH:
a. Mencatat kehadiran bulanan anak sekolah pada layanan pendidikan/sekolah.
b. Mencatat pelaksanaan protokol kesehatan dasar bagi ibu hamil/nifas/menyusui dan balita.
c. Memfasilitasi dan menyelesaikan kasus Pengaduan, dengan cara menerima, mencatat, menyelesaikan, maupun memfasilitasi ke tingkat yang lebih tinggi untuk mendapatkan solusi.
d. Melakukan kunjungan ke rumah Peserta PKH yang tidak hadir dalam pertemuan kelompok dan atau yang tidak memenuhi komitmen
e. Melakukan koordinasi dengan aparat setempat terkait dengan :
1) Penggunaan fasilitas pemerintah kecamatan/desa/ kelurahan untuk pelaksanaan kegiatan PKH.
2) Penyaluran bantuan PKH.
3) Komplementaritas program, meliputi Program Indonesia Pintar (PIP), Program Indonesia Sehat (PIS), Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), dan bantuan beras miskin (RASKIN).
4) Sinergitas program penanggulangan kemiskinan, meliputi Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Rumah Tinggal Layak Huni dan program lainnya.
f. Melakukan koordinasi dengan Penyedia Layanan Kesehatan dan Pendidikan, yang dilaksanakan minimal satu sekali dalam sebulan di unit pelayanan (sekolah/ puskesmas yang dipilih secara rotasi atau berdasarkan kemudahan akses).
Kegiatan koordinasi bulanan dapat diisi dengan diskusi dan berbagi informasi untuk mengetahui perkembangan terkait dengan :
1) Kualitas layanan kepada peserta PKH.
2) Kendala dan hambatan yang dihadapi oleh penyedia layanan.
3) Perkembangan pelayanan sebelum dan setelah PKH berjalan.
4) Kebutuhan administrasi yang diperlukan untuk verifikasi komitmen peserta PKH.
g. Melakukan pertemuan kelompok bulanan dengan seluruh anggota peserta PKH, yang bertujuan untuk :
1) Sosialisasi dan internalisasi program yang diberikan kepada peserta PKH.
2) Curah pendapat dan berbagi informasi bagi anggota kelompok.
3) Menerima dan menggali keluhan yang menjadi permasalahan yang dihadapi peserta PKH.
4) Memberikan motivasi kepada peserta PKH guna meningkatkan kesadaran dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan.
5) Menyampaikan evaluasi atas pelaksanaan kewajiban peserta PKH.
6) Memberikan wawasan, pengetahuan, ketrampilan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian peserta PKH.
7) Mendorong peserta PKH untuk melakukan kegiatan produktif yang dapat menghasilkan nilai tambah, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif, dan kegiatan bermanfaat lainnya.
Gambar 5. Pembinaan KUBE PKH
3. Tugas Pencatatan dan Pelaporan :
a. Tugas Pencatatan
Setiap aspek kegiatan dalam PKH perlu dicatat, dilaporkan dan ditindaklanjuti agar proses pengendalian, keberlangsungan dan pengembangan program dapat berjalan sesuai tujuan dan sasarannya. Bentuk pencatatan disesuaikan dengan formulir/format yang telah ditentukan.
1) Catatan Harian Pendamping PKH
Berisi catatan seluruh kegiatan Pendamping PKH setiap bulannya, termasuk kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya
2) Catatan Kegiatan Mingguan atau Check-list Kegiatan Pendamping PKH (CKP) Berisi kegiatan Pendamping PKH setiap bulannya yang ditandatangani dan dicap
oleh petugas instansi terkait. Check-list kegiatan Pendamping PKH menjadi dasar dalam pembuatan laporan bulanan.
b. Tugas Pelaporan
Rencana dan realisasi kegiatan Pendamping PKH wajib dilaporkan kepada UPPKH Kabupaten/Kota secara rutin tiap bulan.
4. Tugas Pendamping PKH pada penyaluran bantuan
Pada penyaluran bantuan, Pendamping PKH melakukan koordinasi dan persiapan penyaluran bantuan. Persiapan yang harus dilakukan Pendamping PKH meliputi :
a. Menyerahkan kartu kepesertaan PKH kepada Ibu Pengurus/Penerima Manfaat yang didampinginya.
b. Mengingatkan peserta PKH bahwa kartu PKH ini merupakan alat untuk menerima dana bantuan, sehingga wajib dibawa pada saat penyaluran bantuan berlangsung.
c. Berkoordinasi dengan Petugas bayar terkait jadwal dan lokasi penyaluran bantuan serta memeriksa data rencana pembayaran peserta PKH dampingannya.
d. Menginformasikan kepada Ketua Kelompok mengenai jadwal penyaluran bantuan. e. Menyiapkan daftar hadir/presensi dan buku kontrol penyaluran bantuan.
Pada saat penyaluran bantuan, Pendamping PKH melakukan kegiatan sesuai dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Penyaluran melalui Giro Online (GOL) dan Layanan Komunitas :
1) Pendamping PKH menyiapkan daftar hadir dan urutan antrian peserta PKH
kemudian memanggil secara tertib peserta PKH yang akan mengambil bantuan.
2) Pendamping PKH meminta peserta PKH menunjukkan kartu peserta PKH, KTP
dan slip penarikan (Giro-6) yang sudah diisi dan ditandatangani oleh peserta.
3) Pendamping PKH menyerahkan slip penarikan (Giro-6) kepada petugas bayar.
4) Petugas bayar menyerahkan uang bantuan kepada peserta PKH disaksikan oleh
Pendamping PKH.
5) Pendamping PKH memastikan bahwa Peserta PKH menandatangani/ memberi cap jempol formulir kontrol penyaluran bantuan yang telah disiapkan oleh Pendamping PKH.
6) Pendamping PKH menyimpan slip Giro-6 (warna hijau).
7) Pendamping PKH membuat rekapitulasi penyaluran bantuan pada formulir control.
8) Pendamping PKH berkoordinasi dengan Koordinator Kecamatan untuk pembuatan Rekonsiliasi Penyaluran Bantuan di tingkat kecamatan.
b. Penyaluran bantuan PKH melalui Layanan Keuangan Digital (LKD) :
1) Pendamping PKH menyiapkan daftar hadir dan urutan antrian peserta PKH dan memanggil secara tertib peserta PKH yang akan mengambil bantuan.
2) Pendamping PKH meminta peserta PKH menunjukkan kartu peserta PKH, KTP
dan Simcard yang digunakan untuk penarikan dana bantuan.
3) Pendamping PKH membantu peserta PKH menjalankan perintah dalam program
LKD untuk meminta KODE AKSES melalui telepon seluler yang telah disiapkan.
4) Peserta PKH menunjukkan kode akses kepada petugas bayar (Agen) untuk proses penarikan dana.
5) Petugas bayar (Agen) menyerahkan uang bantuan kepada peserta PKH dengan disaksikan oleh Pendamping PKH.
6) Pendamping PKH memastikan bahwa Peserta PKH menandatangani/memberi cap jempol formulir kontrol penyaluran bantuan yang telah disiapkan oleh Pendamping PKH.
7) Pendamping PKH membuat rekapitulasi penyaluran bantuan pada formulir kontrol.
8) Pendamping PKH berkoordinasi dengan Koordinator Kecamatan untuk pembuatan
Rekonsiliasi Penyaluran Bantuan di tingkat kecamatan.
Gambar 6. Penyaluran bantuan PKH dengan LKD

Senin, 09 Februari 2015

8 Cara Ampuh Membeli / Bid Pemain Top Eleven Agar Menang

Strategi Ampuh Cara Membeli / Bid Pemain Top Eleven Agar Menang Selalu - Biasanya kalau masih newbie dan belajar top eleven sering kali mengalami Tranfer lelang top eleven , punya banyak token namun saat BID pemain tidak endapatkan pemain sebijipun , hal itu disebabkan karena minimanya pengalaman yang di punyai selama menjadi manager di top eleven.

Namun tak hanya itu , kegagalan mendapatkan pemain top eleven banyak dipengaruhi beberapa faktor internal dan eksternal , misalnya kita BID pemain yang memiliki bintang / rating bagus , yaitu bintang lima . biasanya pemain yang seperti ini banyak yang merebutkan , tentu saja sainganya banyak dan berat , ada juga saat kita bid, jaringan internet kita mati , padahal sebentar lagi kita akan menang lelang transfer tersebut . tapi gagal deh karena gangguna dari luar

Maka dari itu , supaya anda selalu menang saat membeli pemain top eleven , sebaiknya anda harus tahu strateginya terlebih dahulu , supaya nantinya ketika akan bid player top eleven gak gagal dan membuang token secara percuma begitu saja.

Cara Ampuh Membeli / Bid Pemain Top Eleven Agar Menang

8 Trik Dahsyat Membeli / Bid Pemain Top Eleven Agar dapat

  1. Pertama silahkan sobat sedian token minimal 10 , lebih banyak lebih baik
  2. Serta jangan lupa uangnnya dikira-kira aja apakah yg di budget agan sma harga pemain hampir sama mending jgn di bid..walaupun agan pnya token bnyak klo punya duit pas2an percuma aja
  3. Saat melakukan Bid di jam-jam diamana orang lain pada istirahat yaitu jam 12 siang sampai jam 4 sore(lg pada ngorok) dan jam 2 malem smpe subuh(biasanya orang2 bule yg tebel tokennya lg sibuk sma aktivitas masing2
  4. Jangan lngsung di bid dlu... liat pemain2 ratingnya tinggi dan masih muda yg yg sudah mendekati final bidnya..apakah banyak orang bid atau engga..klo banyak pastinya itt lg rame..
  5. Kalau agan lg ngerebutin pemain liat profilenya.. klo dia jago misalnya history trophiesnya kemarin masuk 3besar.trus average quality nya diatas very good..mending agan2 pikir2 dlu..biasanya dia tebel tokennya
  6. Kalau mau gampang agan beli pemain yg usia 30(sama aja sh yg tua sma yg muda..tpi kloyg muda lebih cepet naik ratingnnya) 
  7. Jangan ngebid di awal musim , karena sainganya banyak
  8. lebih baik 1 hari pas kompetisi udh selesai(nah disini sepi bangeett gan... ane jga banyak ngedapetin pemain2 muda dri abis kompetisi)
Nah itulah 8 Tips ampuh untuk mendapatkan peaain top eleven saat melakukan BID , semoga tutorial ini bisa berguna dan bermanfaat bagi agan yang ingin membeli pemain yang berkwalitas , semoga nantinya agan mendapatkan pemain yang diingankan dan tentunya memiliki rate bintang 5 , silahkan sobat ikuti tutorial diatas , dan rasakan sensasinya . Oh iya jika ada trik lain , silahkan share dan komen dibawah ya

Jumat, 06 Februari 2015

belajar bersama

apa yang harus kta lakukan ketika kita diharus untuk.............

Improving the Students’ Reading Comprehension through Listen Read Discuss (LRD) Strategy

CHAPTER 1
INTRODUCTION

1.1 Background of Study
            English is one of important subjects taught to students besides the other primary subjects at school. It is the first language studied in many countries either as a second or foreign language. In general, it is taught from the elementary schools up to universities level. Moreover, it is also learned to informal course to pass the examination as necessary part for career progression while working for an organization or business with an international concept.
            Every teaching process which is done by a teacher must have aims to be achieved at the end of class because teaching is an effort to improve students’ knowledge and behavior. According to curriculum 2004, one of aims of English teaching is “develop communication skill by listening, speaking, reading and writing”. It means that the aims of teaching English are to develop reding skill, to prepare the student to be able to listen, speak, read and write. And to create the comfortable classroom activities for student, the teachers are expected to design the classroom activities that can develop those four skills of the student.
            In teaching reading English as a foreign language, the teacher usually face different difficult in the classroom such as the students are at different levels, the class is very big, the students do not want to speak English or keep using their own language, and the students are not in cooperative. Hammer (1988:127) describes the difficulties faced by the teachers in teaching speaking and in the classroom solution.
            The main goal of teaching in Indonesia is to achieve proficiency of language skills; listening, reading, writing and speaking. Through this study, the writer would study reading skill. Actually, reading is a subject that students’ practices to read in target language (English) in the classroom that is created by teachers. It means that the student expresses the meaning of simple transaction and interpersonal conversation to interact with other students. As stated by Mursia (1979:9) the fluency in speaking is related to speaking practice that determined, so many factors concerning ones’ ability to express him/her in target language.
            Speaking as one of four language skills that is very important to be used in language. It is used more than other language skills in our daily communication. Therefore, both speaker and listener should encode the message conveyed in an appropriate language, while the listener has to decode the message from the speaker.
            Furthermore, achieving the goal of speaking in the classroom, the teacher gets some serious problems such as technique to be used, learning, facility, time allocation, and the students’ readiness in practicing speaking. Since the teacher is one of important factors that seems more dominant in the classroom with the students. A qualified teacher can create a better situation of study in spite of the facilities of learning is relatively incomplete but she or he has certain tricks and strategies in providing the lesson to the students in the classroom. The relationship between teacher and students is more important than the curriculum and other material presented. It can be said that the teacher has the main roles in motivating their students to pay attention to the lesson being presented in the classroom.
Based on the explanation above, the writer is interested in conduct a research related to some serious problems that faced by the teachers in speaking. There is fact today that the teacher has difficulties carrying out English which are originated from some factors such as students’ education background, self confident and learning facilities, and also the teacher’s variable. As the result, the teachers of course, get more problems in teaching English in general and conversation in specific.
Specifically, English has been taught in junior high schools, including speaking as recommended by curriculum. However, the goal of teaching speaking is frequently unsuccessful. In fact, the teachers must create their performance well in teaching to fulfill students’ ability in learning speaking.
The teachers often faced the difficulties in teaching speaking, particularly different level of the students, large classes, the lack of vocabulary, using their own languages, silent preferences, and uncooperative. Based on the explanation above, the writer want to conduct a research related to find out the difficulties in teaching speaking at SMP.

1.2 Problem of the Study
Based on the background mentioned in previous section, a research questions as follow.
            “What are the difficulties faced by the teacher in teaching reading?

1.3 Aims of the Study
The aim of this study is to find out the difficulties faced by the teacher in teaching reading.

1.4 Scope of the Study
            In collecting the data for this study, the writer would limit this study only focuses on describing the difficulties faced by the teachers in teaching reading at SMPN 2 delima. The difficulties are related to the students are at different level, students read together, the classroom is very big, students are not cooperative, students will not talk or say anything, and students work in pairs use own language.



1.5 Significance of the Study
            It is expected by doing this research, the researcher would find the best way to solves of the difficulties. This study would give meaning and better understanding to the teachers who teach reading so that they can create and find innovative methods and the way of teaching activities which can be applied in teaching reading in order to overcome their difficulties in teaching rading. And also, the researcher hopes by implementation of this research will beneficial for readers. The reader can realize how important teaching English to improve reading skills.

1.6 Operational Definition
            It is important to define the terms or variables of this study in order to avoid misunderstanding of the matter and to guide the writer to discuss further. This study will be focused on the difficulties faced by the teachers in teaching reading at SMP. The followings are short explanation of the terms used in this thesis;

a.      Difficulty
 According to Webster (1993), difficulty is the quality or state or being difficult or hard to do or overcome. Difficult means something that makes it problem to do or achieve, or obstacle that people have to deal with in order to achieve a particular aim.
In this study the difficulty means the problem that faced in teaching learning process by the teachers of SMPN 2 Delima in teaching reading.




b.      Reading
Reading is particular important to be mastered by the students who studied English at any school. Foertsch (1998) stated that reading is learning to bring meaning to a text in order to get meaning from it.
Reading in this study means a skill that teachers need and regard as a tool in teaching reading at SMPN 2 Delima.

c.       Teacher
Mary Kuebler (2008) says, Teacher is someone who sees what can be accomplished, not what cannot be accomplished. A teacher has given up there time to teach other education.
For the writer teacher is a person who provides schooling for pupils and students. In this study teacher is all the English teacher in teaching speaking for the students at SMP Negeri 2 Indrajaya.

d.      Teaching
Teaching is the activities of educating or instructing that impart knowledge or skill. According to Richard Felder (winter 1993) teaching is the professional of a teacher to prepare for teaching while still in the class.
For the writer teaching is the process in education off all students which require interaction between the English teachers and the students. In this study teaching is a teaching speaking process by the English teachers at SMP Negeri 2 Indrajaya.


1.7 Organization
            This study would be divided into five chapters. Chapter one is introduction consisting or background, the problem of study, the aims of study, the scope of study, significance of study, operational definition, and organization. Chapter two deals with review of literature; include speaking, teaching speaking, the method of teaching speaking and the difficulties in teaching speaking. Chapter three is research methodology, include of method, observation, questioner, interview, population and sample, the technique. Chapter four consists of the result of research and discussion. And chapter five consists of conclusion and suggestion.

 contoh skripsi bahasa inggris